Sebelumnya, sebanyak tujuh seri sudah berhasil dihelat. Mulai dari Kota Banjarmasin yang menjadi tuan rumah pembuka, di lanjutkan dengan Kota Makassar, Jakarta, Lampung, Cirebon, Medan, dan terakhir di Kota Semarang bulan oktober lalu, seluruhnya berlangsung sukses dan banyak melahirkan juara baru dari masing-masing nomor maupun kategori yang diperebutkan.
Dan di seri Pamungkas ini, sebanyak 831 pebulutangkis terbaik dari empat kategori usia yakni Pemula/U15, Remaja/U17, Taruna/U19, dan Dewasa sudah siap bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Disamping itu, Surabaya merupakan tuan rumah Djarum Sirnas Premier kedua tahun ini, setelah Kota Jakarta yang sudah lebih dulu sukses menjadi tuan rumah Djarum Sirnas Premier perdana.
Banyak sekali yang berbeda di ajang Djarum Sirnas penutup tahun 2016 ini. Salah satunya yakni dengan hadirnya beberapa atlet dari negara asing. Terdaftar ada empat negara asing yang sudah dipastikan bakal berlaga di turnamen kali ini.
“Djarum Sirnas Premier Jawa Timur kali ini diikuti lima negara termasuk tuan rumah. Empat negara asing yakni Malaysia, Maladewa, Singapura, dan India.Total dari beberapa negara tersebut itu memang tidak banyak, karena mungkin juga bertepatan dengan kejuaraan dunia junior yang sedang berlangsung di Spanyol. Totalnya kurang lebih 60 peserta,” ungkap Bayu Wira yang merupakan ketua pelaksana Djarum Sirnas Premier Jawa Timur Open 2016.
Selain itu, ada beberapa perbedaan dari berbagai hal antara Djarum Sirnas biasa dengan Djarum Sirnas Premier kali ini. Salah satunya dari segi poin yang diberikan kepada para peserta yang berprestasi. Poin yang di suguhkan di Djarum Sirnas Premier ini setara dengan poin turnamen level Internasional Chaleange. Yakni 4.000 poin untuk juara, 3.400 untuk runner up, dan 2.800 untuk semifinalis. Poin tersebut diberikan untuk kategori dewasa.
“Tentunya ada beberapa perbedaan sirnas kali ini. Yang sangat mencolok adalah poin yang disuguhkan. Untuk Sirnas Premier ini poinnya untuk kategori dewasa sudah sama dengan internasional challenge, yaitu 400 poin untuk juara pertama dan seterusnya. untuk yang taruna sama dengan internasional challenge junior. Itu salah satu perbedaannya” ungkap Bayu.
Tak hanya dari segi poin yang disuguhkan. Dibatasinya jumlah peserta dan total hadiah yang fantastis pun menjadi salah satu pembeda Djarum Sirnas Premier Li Ning Jawa Timur Open 2016 kali ini.
“Yang kedua, jumlah pemain di batasi sekali tidak boleh lebih dari 831atlet. Lain dengan sirnas biasa tidak pakai kuota. Jadi sistemnya waiting list (daftar tunggu) . Sebenarnya peserta yang daftar di atas seribu. Tetapi memang peraturannya seperti ini, apa boleh buat terpaksa mereka yang masuk dalam daftar tunggu tersebut gagal tampil di Djarum Sirnas kali ini," tambahnya.
“Dan yang ketiga, totoal hadiah yang kami sediakan mencapai 285 juta. Itu beberapa hal yang berbeda dengan sirnas-sirnas sebelumnya,” pungkas Bayu. (*)