Pebulutangkis
ganda putra, Hendra Setiawan, memutuskan mundur dari tim Pelatnas
PBSI. Ia resmi tak lagi bergabung di Cipayung mulai 1 Desember 2016,
mendatang. Hendra berencana untuk berkarier sebagai pebulutangkis
profesional.
“Sudah
waktunya bagi saya untuk berkarir di dunia bulutangkis profesional.
Saya berharap pada adik-adik saya di pelatnas untuk bisa berlatih
lebih baik lagi supaya regenerasi di sektor Ganda Putra bisa berjalan
dengan maksimal dan banyak pemain-pemain muda kita berprestasi lebih
baik lagi kedepannya,” kata Hendra Setiawan kepada badmintonindonesia.org.
Hendra
memang sempat keluar masuk Pelatnas PBSI. Ia pertama kali bergabung
tahun 2002, berpasangan dengan Markis Kido. Kemudian setelah sempat
keluar Pelatnas tahun 2009, pada tahun 2012 Hendra kembali dipinang
Pelatnas untuk berpasangan dengan Mohammad Ahsan.
“Selama
berpasangan dengan Ahsan saya cukup puas. Saya bisa dapat gelar juara
di turnamen All England, Asian Games, Juara Dunia dua kali, cuma
mungkin pas Olimpiade yang gagal. Not bad lah buat saya,” ujar Hendra.
“Apalagi
saat awal berpasangan dengan Ahsan, saya nggak nyangka juga bakal bisa
sebanyak itu pencapaiannya. Tapi memang dari awal sudah ada keyakinan
untuk bisa tampil bagus dengan Ahsan. Awalnya saya mengira butuh waktu
berapa lama dulu untuk penyesuaian, tapi ternyata nggak lama, sudah
langsung juara superseries, juara dunia dan lainnya,” ujar ayah beranak
dua ini.
Hendra
merupakan pemain bulutangkis Indonesia dengan gelar individu
terlengkap. Ia sudah pernah menyabet tiga gelar juara dunia, dua kali
juara Asian Games, dan juara Olimpiade pada tahun 2008 di Beijing
bersama Markis Kido.
Setelah
hengkang dari Pelatnas, Hendra belum memutuskan dengan siapa akan
berpasangan. Namun Hendra memastikan masih akan terjun di lapangan
secara profesional hingga dua tahun mendatang.
“Kemungkinan
main profesional, tapi belum tau pasti kedepannya seperti apa. Mungkin
nanti dipikirkan setelah Hong Kong Open. Pengennya masih main di
superseries dan lainnya,” kata Hendra.
“Untuk
pasangan berikutnya, saya masih mau lihat dulu. Ada beberapa kandidat
pemain yang bisa menjadi partner saya dan juga ada kemungkinan saya
berpartner dengan pemain luar,” imbuhnya.
Hendra
mengaku sudah memikirkan masak-masak mengenai keputusannya ini. Ia pun
sudah berdiskusi dengan keluarga, pelatih, hingga mantan pasangannya,
Mohammad Ahsan.
“Keluarga
mendukung, mereka mendukung apa yang terbaik buat saya. Pelatih juga
mendukung keputusan saya. Kalau seandainya masih dipanggil untuk
pertandingan beregu atau saya masih dibutuhkan, saya bersedia untuk
membantu. Sama Ahsan juga sudah sempat ngobrol. Kalau dia kan masih
panjang lah. Secara usia juga masih bisa untuk mengejar prestasi lain,”
ungkap atlet kelahiran 25 Agustus 1984 ini.
Keluar
dari Pelatnas, Hendra berharap para juniornya bisa mengikuti jejaknya
dalam mencetak prestasi yang membanggakan. Ia juga menyampaikan pesan
kepada atlet ganda putra lainnya yang masih bernaung di Pelatnas PBSI.
“Sebenarnya
simple aja. Mereka di sini udah enak, sudah diurusin. Jadi tinggal
fokus, latihan yang benar dan disiplin waktu. Saatnya latihan ya
latihan, jam istirahat ya harus istirahat,” ujar Hendra.
Turnamen
China Open dan Hongkong Open akan menjadi turnamen terakhir Hendra di
pelatnas. Hendra akan berpasangan dengan Berry Anggriawan di dua
turnamen ini.(*)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar