• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Editors Picks

Selasa, 15 November 2016

(Djarum Sirnas Li Ning Jatim Open 2016) Djarum Sirnas Premier Jawa Timur Open 2016 Diikuti Pemain Asing


Tak terasa, rangkaian seri Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) tahun 2016 ini sudah tiba di perhentian terakhirnya. Bertajuk Djarum Sirnas Premier Li Ning Jawa Timur Open 2016, turnamen  yang digelar di Surbaya mulai pagi tadi, Senin (14/11) hingga (19/11) mendatang, merupakan seri kedelapan sekaligus seri pamungkas Djarum Sirnas tahun ini.

Sebelumnya, sebanyak tujuh seri sudah berhasil dihelat. Mulai dari Kota Banjarmasin yang menjadi tuan rumah pembuka, di lanjutkan dengan Kota Makassar, Jakarta, Lampung, Cirebon, Medan, dan terakhir di Kota Semarang bulan oktober lalu, seluruhnya berlangsung sukses dan banyak melahirkan juara baru dari masing-masing nomor maupun kategori yang diperebutkan.

Dan di seri Pamungkas ini, sebanyak 831 pebulutangkis terbaik dari empat kategori usia  yakni Pemula/U15, Remaja/U17, Taruna/U19, dan Dewasa sudah siap bersaing untuk menjadi yang terbaik.

Disamping itu, Surabaya merupakan tuan rumah Djarum Sirnas Premier kedua tahun ini, setelah Kota Jakarta yang sudah lebih dulu sukses menjadi tuan rumah Djarum Sirnas Premier perdana.

Banyak sekali yang berbeda di ajang Djarum Sirnas penutup tahun  2016 ini. Salah satunya yakni dengan hadirnya beberapa atlet dari negara asing. Terdaftar ada empat negara asing yang sudah dipastikan bakal berlaga di turnamen kali ini.

“Djarum Sirnas Premier Jawa Timur kali ini diikuti lima negara termasuk tuan rumah. Empat negara asing yakni  Malaysia, Maladewa, Singapura, dan India.Total dari beberapa negara tersebut itu memang tidak banyak,  karena mungkin juga bertepatan dengan kejuaraan dunia junior yang sedang berlangsung di Spanyol. Totalnya kurang lebih 60 peserta,” ungkap Bayu Wira yang merupakan ketua pelaksana Djarum Sirnas Premier Jawa Timur Open 2016.

Selain itu, ada beberapa perbedaan dari berbagai hal antara Djarum Sirnas biasa dengan Djarum Sirnas Premier kali ini. Salah satunya dari segi poin yang diberikan kepada para peserta yang berprestasi. Poin yang di suguhkan di Djarum Sirnas Premier ini setara dengan poin turnamen level Internasional Chaleange. Yakni 4.000 poin untuk juara, 3.400 untuk runner up, dan 2.800 untuk semifinalis. Poin tersebut  diberikan untuk kategori dewasa.

“Tentunya ada beberapa perbedaan sirnas kali ini. Yang sangat mencolok adalah  poin yang disuguhkan. Untuk Sirnas Premier ini poinnya untuk kategori dewasa  sudah sama dengan internasional challenge, yaitu 400 poin  untuk juara pertama dan seterusnya.  untuk yang taruna sama dengan internasional challenge  junior. Itu salah satu perbedaannya” ungkap Bayu.

Tak hanya dari segi poin yang disuguhkan. Dibatasinya jumlah peserta dan total hadiah yang fantastis pun menjadi salah satu pembeda Djarum Sirnas Premier Li Ning Jawa Timur Open 2016  kali ini.

“Yang kedua, jumlah pemain di batasi sekali tidak boleh lebih dari 831atlet. Lain dengan sirnas biasa tidak pakai kuota. Jadi sistemnya waiting list (daftar tunggu) . Sebenarnya peserta yang daftar di atas seribu. Tetapi memang peraturannya seperti ini, apa boleh buat terpaksa mereka yang masuk dalam daftar tunggu tersebut gagal tampil di Djarum Sirnas kali ini," tambahnya.

“Dan yang ketiga, totoal hadiah yang kami sediakan mencapai 285 juta. Itu beberapa hal yang berbeda dengan sirnas-sirnas sebelumnya,” pungkas Bayu. (*)

Gelar Kejuaraan Bulutangkis Antar Media Dibagi Rata



Kejuaraan Bulutangkis Antar Media 2016 Wilayah Barat yang digelar di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 10-11 November berlangsung sukses.

Tiga gelar yang diperebutkan pun dibagi secara merata. Untuk KU di bawah 35 tahun gelar juara direbut pasangan TVRI Pascal/Sofyan, untuk KU 35-45 juara direbut ganda Bulutangkis.com Ben Jufri/Ahmad dan KU di atas 45 tahun pasangan Pikiran Rakyat Dani/Tatang keluar sebagai juara.

Selain berhak atas hadiah uang tunai 4 juta rupiah, para juara secara otomotis akan lolos ke Grand Final yang akan digelar di GOR Jati, Kudus, 30 November-1 Desember mendatang.

Pasangan Pascal/Sofyan dari TVRI meraih kemenangan mudah di partai puncak ini, menang dua game langsung  21-11, 21-12 atas ganda NET TV Adi Mangun/Ervin. Perjuangan keras Pascal/Sofyan justru terjadi babak semifinal. Menghadapi juara bertahan Robby/Koko di babak senmi final, Pascal/Sofyan harus bermain tiga game 21-18, 16-21 dan 21-19.

Pascal yang sudah tiga kali mewakili Wilayah Barat ke Kudus mengakui lawan terberat sepanjang turnamen adalah Robby/Koko. “Pertandingan semifinal memang cukup berat, di final kebetulan lawan yang dihadapi Ervin masih mengalami cidera sehingga kita lebih mudah memenangkan pertandingan," ujar Pascal.

Di KU 45 tahun ke atas pasangan Pikiran Rakyat Tatang/Dani di final menang dua game langsung dari pasangan Sumarjo/Slamet 21-10, 21-14. Sumarjo yang merupakan langganan juara pada turnamen kali ini tampil tidak maksimal mengingat kondisi fisiknya kurang prima. Juara tiga bersama diraih Halim/Rozi MNC Sport dan Cecep/Dede Pikiran Rakyat

Pada KU 35-45 tahun pasangan Bulutangkis.com Ben Jufri/Ahmad meraih gelar juara setelah di final menang runner game 21-16, 20-22 dan 21-12 dari pasangan Pikiran Rakyat Mirza/Robby. Peringkat tiga bersama ditempati Asep/Andri dari Pikiran Rakyat, dan Arland/Agus dari Beritasatu.

Ketua umum PP PBSI Wiranto menutup kejuraaan secara resmi, dalam sambutannya Wiranto menyatakan peran wartawan dan media sangat penting dalam rangka kesuksesan bulutangkis di pentas dunia.

“Saya ucapkan selamat bagi para pemenang, dan yang belum menang juga jangan kecewa, peran media sesungguhnya adalah membangun bulutangkis melalui tulisan-tulisan di media. Sejauh ini peran media sangat positif dalam perkembangan bulutangkis Indonesia,” ujar Wiranto.

Selain Wiranto, acara penutupan juga dihadiri oleh ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta Alex Tirta dan advisor Djarum Foundtion Yan Haryadi. Usai zona Barat kejuaraan akan berlanjut ke Semarang 16-17 November dan Surabaya 23-24 November. (*)

SUSUNAN PERSONIL KOMITE KEPENGURUSAN PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA MASA BAKTI 2012 - 2016



SUSUNAN PERSONIL KOMITE KEPENGURUSAN
PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA
MASA BAKTI 2012 - 2016
DEWAN KEHORMATAN 1. Soesilo Bambang Yudhoyono ( Ketua )
2. Try Sutrisno
3. Soerjadi
4. Subagyo Hadisiswoyo
5. Chairul Tanjung
6. Sutiyoso
7. Rudy Hartono


DEWAN PENASEHAT
1. Djoko Santoso ( Ketua )
2. Jero Wacik
3. M.S. Hidayat
4. Mohammad Nuh
5. Ciputra
6. Franky Widjaja
7. Tan Joe Hok
 
DEWAN PENGAWAS    1. Yacob Rusdianto ( Ketua )
2. Iriansyah Busra
3. Sulham Hasan
4. Abdullah Fadri Auli
5. Usman Budiman
6. S.R. Mokodongan
7. Syafrizal Ucok
8. I Nengah Wiratha
KETUA UMUM Gita Wirjawan
WAKIL KETUA I
WAKIL KETUA II
WAKIL KETUA III

Fuad Basya
Nusron Wahid
Muliaman D. Hadad
SEKRETARIS JENDRAL
Anton A. Subowo
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL Achmad Budiharto

 
KASUBID URUSAN BWF & BAC Juniarto Suhandinata
KASUBID HUBUNGAN LUAR NEGERI
Bambang Roedyanto
KASUBID HUMAS & SOCIAL MEDIA
Yuni Kartika
   
STAF KHUSUS / AHLI 
 
   
PENGEMBANGAN ORGANISASI & DAERAH M. Feriansyah
PEMBINA & PRESTASI Susi Susanti
                                                          
 
DANA DAN USAHA Gandhi Sulistiyanto
Joseph Halim
HUMAS & SOCIAL MEDIA Rurie Wuryandari
PENDIDIKAN & PELATIHAN Christian Hadinata
HUKUM & KELEMBAGAAN Harry Ponto
 
KABID PENGEMBANGAN
Basri Yusuf

KASUBID PENGEMBANGAN JARINGAN DAERAH, FASILITAS &
KAUM MUDA
Yohannes I.W.
-KOORDINATOR WILAYAH BARAT Bayu R / HK. Djunaedi Topan
-KOORDINATOR WILAYAH TENGAH Sofyan Maskur, SH / HM. Ferlie
-KOORDINATOR WILAYAH TIMUR A. Darwis Massalinri / Syarif Usman/ Ferry Stewart
 
KASUBID PENGEMBANGAN KOMUNITAS Eddy Prayitno
KASUBID TURNAMENT & PERWASITAN
Eddyanto Sabarudin
-KOORDINATOR TURNAMEN Edy Susanto
-KOORDINATOR PERWASITAN  
KASUBID PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
FX. Sugiyanto
   
KABID DANA & USAHA
Yoppy Rosimin
   
KABID. KEUANGAN, INVESTASI & ADMINISTRASI
Ariawan Wijaya
KASUBID KEUANGAN
Grafita Christiana
KASUBID PENGADAAN
Partogi Pangaribuan
KASUBID SDM & HUKUM
Umbu Samapaty / Edi Sukarno
   
KABID PEMBINAAN & PRESTASI Rexy Mainaky
MANAJER OPERASIONAL Lius Pongoh
KASUBID LOGISTIK
Anhar Adel
KASUBID PENELITIAN & PENGEMBANGAN PRESTASI
Sapto Kunto Purnomo / Barlen
KASUBID PELATNAS

Ricky Soebagdja
KASUBID SPORT SCIENCE Taufik Hidayat
KASUBID KEDOKTERAN

Dr. Michael Triangto
KASUBID FISIK Felix Ary Bayu Martha

SEJARAH OLAHRAGA BADMINTON INDONESIA

Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang hanya mengenal nama badminton berasal dari sebuah rumah/istana di kawasan Gloucester-shire, sekitar 200 kilometer sebelah barat London, Inggris. Badminton House, demikian nama istana tersebut, menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga ini mulai dikembangkan menuju bentuknya sekarang. Di bangunan tersebut, sang pemilik, Duke of Beaufort dan keluarganya pada abad ke-17 menjadi aktivis olahraga ini. Akan tetapi, Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan itu. Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah permainan ini mulai dikenal di kalangan atas dan kemudian menyebar. Badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari nama tempat.
Yang juga tanda tanya besar adalah bagaimana nama permainan ini berubah dari battledore menjadi badminton. Nama asal permainan dua orang yang menepak bola ke depan (forehand) atau ke belakang (backhand) selama mungkin ini tadinya battledore. Asal mula permainan battledore dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga misteri. Dulu orang menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak "burung" itu ke depan dan ke belakang selama mungkin.
Permainan macam ini sudah dilakukan anak-anak dan orang dewasa lebih dari 2000 tahun lalu di India, Jepang, Siam (kini Thailand), Yunani, dan Cina. Di kawasan terakhir ini dimainkan lebih banyak dengan kaki. Di Inggris ditemukan ukiran kayu abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang menendangnendang shuttlecock.
Permainan menggunakan kok memang mempunyai daya tarik tersendiri. Setelah ditepak atau dipukul ke atas maka begitu “jatuh” (menurun) kok akan melambat, memungkinkan orang mengejar dan menepaknya lagi ke atas. Yang menjadi tanda tanya, bagaimana bisa terbentuk kok seperti sekarang: ada kepala dengan salah satu ujung bulat dan di ujung lain yang datar tertancap belasan bulu sejenis unggas? Bahan-bahan untuk membuat kok memang sudah ada di alam. Bentuk kepala kok yang bulat sudah ada di sekitar kita, biasa ditemukan dalam buah-buahan atau batu.
Pertanyaannya adalah bagaimana awalnya bulu-bulu bisa menancap di kepala kok? Ada yang berpendapat bahwa ada seseorang sedang duduk di kursi dan di depannya meja tulis. Dia melamun dan memikirkan sesuatu yang jauh. Tanpa disengaja dia mengambil tutup botol yang terbuat dari gabus dan kemudian menancap-nancapkan pena yang ketika itu terbuat dari bulu unggas. Beberapa pena tertancapkan dan jadilah bentuk sederhana sebuah kok.
Tentu ini tidak ada buktinya. Hanya kemudian memang terbentuk alat permainan seperti itu yang di tiap kawasan berbeda bentuknya. Pada tahun 1840-an dan 1850-an keluarga Duke of Beaufort ke-7 paling sering menjadi penyelenggara permainan ini. Menurut Bernard Adams (The Badminton Story, BBC 1980) anak-anak Duke – tujuh laki-laki dan empat perempuan – inilah yang mulai memainkannya di ruang depan. Lama-lama mereka bosan permainan yang itu-itu saja. Mereka kemudian merentangkan tali di antara pintu dan perapian dan bermain dengan menyeberangkan kok melewati tali itu. Itulah awal net. Akhir tahun 1850-an mulailah dikenal jenis permainan baru. Pada tahun 1860-an ada seorang penjual mainan dari London – mungkin juga penyedia peralatan battledore – bernama Isaac Spratt, menulis Badminton Battledore – a new game. Tulisan tersebut menggambarkan terjadinya evolusi permainan di Badminton House.

Gita Mundur, Wiranto Resmi Jadi Ketum PP PBSI Secara Aklamasi

(Surabaya, 31/10/2016)
Musyawarah Nasional PP PBSI 2016 telah mengesahkan Wiranto sebagai Ketua Umum PP PBSI masa bakti 2016-2020. Wiranto resmi jadi ketua umum secara aklamasi, setelah Gita Wirjawan menyatakan mundur dari pencalonan ketua umum.

Hal tersebut disampaikan Gita di hadapan peserta munas pada saat agenda pemaparan visi dan misi calon ketua umum.

“Saya sudah melakukan perenungan yang cukup dalam, dengan hati yang berat sekali, dengan pencalonan pak Wiranto, saya resmi mencabut pencalonan saya sebagai calon ketua umum PP PBSI 2016-2020. Saya ingin pak Wiranto menang secara aklamasi,” ujar Gita di hadapan peserta Munas PBSI 2016.

Berdasarkan hasil verifikasi tim Penjaringan dan Penyaringan Munas PBSI 2016, Gita didukung oleh 12 pengprov, sedangkan Wiranto 18 pengprov. Dengan mundurnya Gita, maka proses pemungutan suara (voting) tidak jadi dilaksanakan. Wiranto yang menjadi satu-satunya pesaing Gita di pemilihan calon ketua umum, otomatis menjadi calon terpilih.

“Malam ini saya merasakan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Ada rasa bangga dan haru. Bangga saya bisa masuk komunitas olahraga yang saya cintai yaitu bulutangkis, ada suasana keakraban kekeluargaan yang luar biasa di sini,” kata Wiranto dalam sambutannya.

“Saya sangat mengapresiasi pak Gita dan menghormati sikap, harapan, penghormatan dan pengorbanan pak Gita. Ini adalah tambahan semangat bagi saya untuk tidak menyia-nyiakan peluang ini, untuk membangun bulutangkis Indonesia untuk jaya di masa datang,” tutur Wiranto.

“Saya terharu, karena ada suatu sikap yang sangat demokratis, sikap yang didasarkan pada kepentingan bersama untuk tidak mengutamakan perselisihan. Ini semua ditunjukkan oleh pak Gita,” sambungnya.

Dalam pidato pengunduran dirinya, Gita berpesan agar jajaran kepengurusan selanjutnya akan meneruskan tongkat estafet perjuangan menuju kejayaan bulutangkis.  

Badminton is too good to be destroyed, we are too good to destroy each others. Saya yakin kalau nilai-nilai ini ditanamkan, pasti PBSI akan bisa membawa kejayaan bulutangkis kembali. Saya ingin kita keluar dari ruangan ini sebagai satu tim,” tutur Gita yang disambut dengan riuh tepuk tangan peserta munas.

Usai pengesahan, ketua umum terpilih segera membentuk tim formatur untuk menentukan jajaran kepengurusan yang akan bekerja pada periode 2016-2020. (*)

Hendra Setiawan Putuskan Mundur Dari Pelatnas


Pebulutangkis ganda putra, Hendra Setiawan, memutuskan mundur dari tim Pelatnas PBSI. Ia resmi tak lagi bergabung di Cipayung mulai 1 Desember 2016, mendatang. Hendra berencana untuk berkarier sebagai pebulutangkis profesional.
“Sudah waktunya bagi saya untuk berkarir di dunia bulutangkis profesional. Saya berharap pada adik-adik saya di pelatnas untuk bisa berlatih  lebih baik lagi supaya regenerasi di sektor Ganda Putra bisa berjalan dengan maksimal dan banyak pemain-pemain muda kita berprestasi lebih baik lagi kedepannya,” kata Hendra Setiawan kepada badmintonindonesia.org.
Hendra memang sempat keluar masuk Pelatnas PBSI. Ia pertama kali bergabung tahun 2002, berpasangan dengan Markis Kido. Kemudian setelah sempat keluar Pelatnas tahun 2009, pada tahun 2012 Hendra kembali dipinang Pelatnas untuk berpasangan dengan Mohammad Ahsan.
“Selama berpasangan dengan Ahsan saya cukup puas. Saya bisa dapat gelar juara di turnamen All England, Asian Games, Juara Dunia dua kali, cuma mungkin pas Olimpiade yang gagal. Not bad lah buat saya,” ujar Hendra.
“Apalagi saat awal berpasangan dengan Ahsan, saya nggak nyangka juga bakal bisa sebanyak itu pencapaiannya. Tapi memang dari awal sudah ada keyakinan untuk bisa tampil bagus dengan Ahsan. Awalnya saya mengira butuh waktu berapa lama dulu untuk penyesuaian, tapi ternyata nggak lama, sudah langsung juara superseries, juara dunia dan lainnya,” ujar ayah beranak dua ini.
Hendra merupakan pemain bulutangkis Indonesia dengan gelar individu terlengkap. Ia sudah pernah menyabet tiga gelar juara dunia, dua kali juara Asian Games, dan juara Olimpiade pada tahun 2008 di Beijing bersama Markis Kido.
Setelah hengkang dari Pelatnas, Hendra belum memutuskan dengan siapa akan berpasangan. Namun Hendra memastikan masih akan terjun di lapangan secara profesional hingga dua tahun mendatang.
“Kemungkinan main profesional, tapi belum tau pasti kedepannya seperti apa. Mungkin nanti dipikirkan setelah Hong Kong Open. Pengennya masih main di superseries dan lainnya,” kata Hendra.
“Untuk pasangan berikutnya, saya masih mau lihat dulu. Ada beberapa kandidat pemain yang bisa menjadi partner saya  dan juga ada kemungkinan saya berpartner dengan pemain luar,” imbuhnya.
Hendra mengaku sudah memikirkan masak-masak mengenai keputusannya ini. Ia pun sudah berdiskusi dengan keluarga, pelatih, hingga mantan pasangannya, Mohammad Ahsan.
“Keluarga mendukung, mereka mendukung apa yang terbaik buat saya. Pelatih juga mendukung keputusan saya. Kalau seandainya masih dipanggil untuk pertandingan beregu atau saya masih dibutuhkan, saya bersedia untuk membantu. Sama Ahsan juga sudah sempat ngobrol. Kalau dia kan masih panjang lah. Secara usia juga masih bisa untuk mengejar prestasi lain,” ungkap atlet kelahiran 25 Agustus 1984 ini.
Keluar dari Pelatnas, Hendra berharap para juniornya bisa mengikuti jejaknya dalam mencetak prestasi yang membanggakan. Ia juga menyampaikan pesan kepada atlet ganda putra lainnya yang masih bernaung di Pelatnas PBSI.
“Sebenarnya simple aja. Mereka di sini udah enak, sudah diurusin. Jadi tinggal fokus, latihan yang benar dan disiplin waktu. Saatnya latihan ya latihan, jam istirahat ya harus istirahat,” ujar Hendra.
Turnamen China Open dan Hongkong Open akan menjadi turnamen terakhir Hendra di pelatnas. Hendra akan berpasangan dengan Berry Anggriawan di dua turnamen ini.(*)

Bicara Soal Generasi Penerus Hendra/Ahsan, Herry IP Optimis


(Jakarta, 14/11/2016)
Salah satu bintang bulutangkis Indonesia, Hendra Setiawan, telah memutuskan untuk hengkang dari pelatnas dan menjalani karier sebagai pemain profesional. Keputusan mantan pasangan Mohammad Ahsan ini mau tak mau akan berdampak pada peta skuad ganda putra pelatnas dibawah binaan kepala pelatih Herry Iman Pierngadi.

Apa dan bagaimana pandangan pelatih senior ini mengenai hal ini? Simak petikan wawancara Badmintonindonesia.org dengan Herry di Pelatnas Cipayung, Senin (14/11).

Apakah Hendra sudah berkomunikasi dengan coach Herry soal mundur dari pelatnas?

Setelah olimpiade Rio 2016 memang Hendra pernah membicarakan hal ini dengan saya.

Dia sudah memikirkan untuk berkarier profesional, dia bilang sudah umur juga. Hendra sepertinya ingin lebih enjoy dalam sisa kariernya di bulutangkis. Sebagai pemain timnas, sepertinya kendalanya ada di komitmen waktu.

Seorang Hendra kalau sudah di sini (pelatnas) itu totalitas banget, dari pagi sampai sore. Waktu sama keluarganya jadi berkurang. Mungkin kalau dia profesional, lebih enjoy, jadi tidak ada rasa nggak enak sama PBSI, dan lain-lain. Itu pilihan Hendra, saya tidak bisa memaksakan.

Hendra juga berharap agar regenerasi di pelatnas bisa berjalan setelah dirinya mundur?

Ada betulnya juga, kalau masih ada Hendra/Ahsan, pemain-pemain lain pasti berpikir ‘ah, masih ada Hendra/Ahsan’. Tapi pergeseran ini sudah kami persiapkan dari jauh-jauh hari. Dengan mundurnya Hendra, mau tidak mau, beban akan bergeser ke pemain-pemain dibawahnya. Ada betulnya Hendra punya pemikiran seperti itu.

Bagaimana peta tim ganda putra selanjutnya?
Sejak lama kami sudah mempersiapkan diri, bahwa ganda putra tidak bisa terus bergantung pada Hendra/Ahsan. Saya sudah kumpulkan semua pemain ganda putra dan mengatakan bahwa sudah waktunya pemain lain selain Hendra/Ahsan yang ditargetkan juara.

Efektifnya awal tahun depan, pemain-pemain lapis harus bisa mengemban tugas ini. Mereka harus siap menggantikan Hendra/Ahsan.

Setelah Hendra keluar dari pelatnas, bagaimana dengan Ahsan?
Sekarang di pelatnas masih ada Ahsan dan saya meminta bantuan Ahsan untuk ‘mengangkat’ pemain muda. Seperti yang dulu Hendra lakukan kepada Ahsan. Memang selalu seperti ini, di ganda, dua itu jadi satu, berbeda dengan tunggal.

Bagaimana dengan kombinasi pasangan baru?
Saat ini saya masih belum bisa bicara detil, karena tahun depan akan ada kepengurusan baru. Jadi bisa saja ada beberapa perubahan. Nanti setelah kepengurusan baru terbentuk, baru akan disampaikan.

Di mata coach Herry, pasangan mana yang paling siap menerima tongkat estafet dari Hendra/Ahsan, mengingat dua tahun lagi akan ada Piala Thomas, bahkan Piala Sudirman sudah di depan mata?

Kalau melihat di Piala Thomas 2016, saya rasa Angga (Pratama)/Ricky (Karanda Suwardi) sudah siap menggantikan peran Hendra/Ahsan. Tinggal Marcus (Fernaldi Gideon)/Kevin (Sanjaya Sukamuljo) yang akan diepersiapkan lagi. Saya optimis mereka siap, ya siap nggak siap harus siap.

Apa saja yang mesti dipoles dari kedua pasangan ini?
Angga harus meningkatkan kekuatan tangan dan ototnya. Sedangkan Ricky, fisiknya tidak banyak yang perlu ditambahkan, namun ada beberapa pukulan yang harus dimatangkan. Overall, mental dan ketenangan dalam bertanding yang harus ditingkatkan. Namun pencapaian mereka ke semifinal Denmark dan French Open 2016 secara beruntun adalah sebuah kemajuan.

Sedangkan Marcus harus memaksimalkan fisiknya dan recovery pasca cedera. Sebaliknya Kevin punya fisik yang oke, VO2 max Kevin bagus. Namun sebagai playmaker, Kevin harus lebih sabar mengatur irama permainan dan memperbanyak variasi di depan net.

(China Open 2016) Ronald/Melati Menyusul Ke Babak Dua

(Fuzhou, 15/11/2016)

Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti berhasil lolos ke babak dua China Open Super Series Premier 2016. Mereka mengalahkan Yang Lee/Hsu Ya Ching, Taiwan, 21-17, 18-21 dan 21-15, di babak pertama.

“Kami pernah ketemu sama yang pemain cowoknya. Dia memang bagus, bolanya juga aneh-aneh dan kuat. Apalagi dia juga main di ganda putra. Sempat kaget di awal, tapi akhirnya mulai bisa mengatasi mereka. Kami mulai mengatur permainan sampai akhirnya menang,” kata Ronald.

Babak selanjutnya, Ronald/Melati sudah ditunggu oleh wakil tuan rumah, Zheng Siwei/Chen Qingchen. Ini akan menjadi pertemuan perdana mereka. Zheng/Chen sendiri merupakan unggulan lima turnamen dan peringkat dua dunia saat ini.

“Mainnya yang bagus dan enjoy permainan aja. Kami sebenernya cukup penasaran lawan mereka. Pengen tahu kalau di lapangan seperti apa. Karena kan kalau nonton mereka main ya memang bagus. Jadi penasaran seperti apa permainan mereka,” ujar Melati.

Ronald/Melati menyusul dua ganda campuran Indonesia yang sudah lolos ke babak dua karena mendapat bye. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan berhadapan dengan Kenta Kazuno/Ayane Kurihara, Jepang. Kemudian Praveen Jordan/Debby Susanto akan melawan Liu Yuchen/Chen Lu, Tiongkok.

Sementara itu dari sektor tunggal putra, satu pemain Indonesia sudah harus pulang lebih awal. Andre Marteen yang bermain di babak kualifikasi, harus kalah dari pemain Tiongkok, Guo Kai, 16-21 dan 12-21. Ia tak berhasil menembus ke babak utama.

(Djarum Sirnas Li Ning Jateng Open 2016) Menangi Laga Saudara, Alberto Melenggang ke Final

(Semarang, 28 Oktober 2016)

Pebulutangkis tunggal putra besutan PB Djarum Kudus,  Alberto Alvin Yulianto berhasil menangi laga saudara di babak semifinal Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Jawa Tengah Oepn 2016 yang berlangsung petang tadi, Jumat (28/10).

Menghadapi rekan satu klubnya di PB Djarum, yakni Herdian Muhammad Labib, semifinalis Asia Junior Championships 2016 ini mampu memastikan kemenangannya tadi, usai bertarung selama tiga game pertandingan.

Bertanding di lapangan satu, Alberto mampu mencuri kemenangan terlebih dahulu di game pembuka dengan keunggulan 21-17. Tetapi pada saat berpindah ke game kedua, Alberto justru balik tertekan oleh Herdian dan harus kehilangan game kedua tersebut dengan 16-21.

“Di game pertama saya megang pertandingan dan yakin. Terus di game kedua sempat mimpin terus dan ingin  cepat-cepat akhiri game, malah jadi banyak mati-mati sendiri,”ujar Alberto usai laga.

Di game penentu, pertarungan berlangsung alot. Reli-reli panjang sering sekali terjadi di game penentuan siapa yang berhak melangkah ke final ini. Akan tetapi, pada saat kedudukan imbang 12-12, Alberto nampaknya mampu tampil lebih menguasai pertandingan, hingga akhirnya game ketiga pun mampu Alberto pastikan usai unggul  21-19.

“Di game penentu saya coba lebih sabar, dan mencari kesempatan kapan waktunya untuk matiin lawan. Sempat mau kesusul juga tadi di akhir-akhir, untungnya saya bisa kembali sadar dan akhirnya bisa menang,”tambahnya.

Di final besok, Sabtu (29/10) Alberto akan berjumpa wakil PB Jaya Raya Jakarta, Cahya Kristian Banjarnahor, yang sebelumnya melangkah ke final usai menundukan wakil PB Djarum Kudus lainnya, Satria Maulana Rahmadi Lubis.

“Harus tahan lawan dia, soalnya dia kan kayaknya kurang tahan di lapangan, fisiknya kurang bagus soalnya pernah ketemu di Sirnas Jawa Barat kemarin, dan saya bisa menang dua game langsung. Semoga besok bisa menang lagi dan bisa juara Sirnas kedua kalinya tahun ini,”tutup Alberto.

Sepanjang tahun 2016 ini, Alberto baru mengantongi satu gelar Juara Djarum Sirnas, yakni di Medan, Sumatera Utara, bulan Agustus lalu.(*)

Jajaran Pengurus Baru PP PBSI Tengah Dibentuk

Setelah resmi menjabat sebagai Ketua Umum PP PBSI masa bakti 2016-2020, Wiranto langsung membentuk tim formatur yang nantinya akan menyusun pengurus pusat PBSI. Sidang pemilihan dewan formatur berlangsung setelah pengesahan ketua umum, Senin (31/10). 
 
Wiranto yang menjadi ketua dewan formatur, akan dibantu empat anggota yaitu Alex Tirta (pengprov PBSI DKI Jakarta), Lutfi Hamid (Jawa Barat), Oei Wijanarko Adi Mulya (Jawa Timur) dan Eduart Wolok (Gorontalo). 
 
Dewan formatur akan membentuk susunan pengurus kemudian dikukuhkan dalam waktu tiga puluh hari kedepan. 
 
Wiranto terpilih menjadi ketua umum PP PBSI secara aklamasi setelah satu-satunya pesaing di bursa pemilihan, Gita Wirjawan, mengundurkan diri. 
 
"Mimpi dan harapan terhadap PBSI sudah diucapkan oleh pak Gita, bahwa kita ingin membangun tradisi emas di olimpiade. Sama dengan harapan saya, Indonesia akan merebut kembali kejayaan bulutangkis seperti di masa-masa lalu," kata Wiranto memaparkan visinya. 
 
"Misinya adalah organisasi bisa melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang kita ingin raih. Kami tetap akan minta masukan kepada pak Gita, bagaimana mengambil langkah-langkah maju untuk membangun kualitas yang ada di dalam organisasi, apakah itu dari segi pembinaan, organisasi, pendanaan, dan sebagainya," tambah Wiranto.
 
"Saya berharap dibawah kepemimpinan pak Wiranto, PBSI bisa menjadi lebih baik. Tentunya hal-hal baik yang selama ini sudah berjalan bisa dilanjutkan," ujar Gita.
 
Sementara itu, sidang pleno IV Musyawarah Nasional PBSI 2016 juga telah memutuskan anggota dewan pengawas PBSI 2016-2020. Dewan pengawas akan mengawasi dan memberi masukan atas kinerja pengurus pusat PBSI. 
 
Berikut daftar anggota dewan pengawas PBSI 2016: 
 
Abdulllah Fadri Auli (Pengprov PBSI Lampung), T.B Herman (Nanggroe Aceh Darussalam), Edward Wolok (Gorontalo), Syafrizal Ucok (Sumatera Barat), Syarif Abdullah Alkadrie (Kalimantan Barat), Djenri A. Keintjem (Sulawesi Utara), I Nengah Wiratha (Bali), Tjandra Anggriawan Husein (Banten), Tahrir Tasaruddin (Sulawesi Tenggara) (*)

Comments

Popular Posts

Ucapan Arfian Mayhendra K P

Selamat datang di blog saya.Semoga anda menikmati dan bermanfaat.Selamat membaca.Terima kasih telah mengunjungi blog saya

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

Fashion

Technology

Fashion

Technology

Fashion

Fashion

Translate

Follow us

Most Trending

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support